Wednesday, September 22, 2010

Sungai Cangkir Sebagai Rekam Sejarah Gianyar

    Bali pada awal abad XVII diwarnai dengan berdirinya kerajaan – kerajaan  kecil. Persaingan  politik dan  perluasan kekuasaan pun tidak terelakan lagi. Lebih – lebih propaganda VOC memberi tidak sedikit pengaruh padanya.
    Pada tahun 1730 Masehi Laskar Buleleng yang dipimpin oleh I Gusti Panji Sakti tiba di hutan Bengkel ( sebelah utara Desa Kabetan , Gianyar ).
Mereka mendirikan perkemahan layaknya pasukan yang akan melaksanaklan peperangan. Tepat tengah malam I Gusti Panji Sakti bersemedi dengan secangkir air ditangannya. Selang bebrapa saat air dalam cangkir tersebut dihamburkan ke atas dengan diiringi mantra, tiba – tiba kabut mendung menyelimuti hutan Bengkel dan hujan lebat pun tak terelakan lagi. Akibat lebatnya hujan di hutan Bengkel, banjir yang laksana air bah mengalir ke arah Puri I Dewa Anom Kuning di wilayah Bengkel Gianyar.
    Disisi lain di Puri I Dewa Anom Kuning pusaka keris Ki Baru Kama bergerak – gerak dengan sendirinya hingga menimbulkan suara gemerisik. Mendengar suara gemerisik di ruang pusakanya lalu I Dewa Anom Kuning masuk dan mengambil pusaka keris Ki Baru Kama tersebut dengan tiba – tiba saja beliau seperti kesurupan berlari ke halaman puri dengan menghunus keris pusaka tersebut serta merta menggerakan tangan yang menghunus pusaka dari arah kiri ke kanan (barat ke timur) sebanyak tiga kali. Kemudian beliau jatuh dan sadarkan diri telah berada di halaman puri.  Berselang beberapa saat terdengarlah olehnya air bah yang sangat besar mengalir di sebelah timur purinya. Hingga saat ini air tersebut masih mengalir dan di kenal dengan nama “ Tukad Cangkir “.


Sumber : Babad Satria Kabetan.

No comments:

Post a Comment